Kemenag Akan Tertibkan Penyelenggara Haji Nonkuota

IBADAH HAJI


Selasa, 23 Nopember 2010

JAKARTA (Suara Karya): Kementerian Agama (Kemenag) akan menertibkan penyelenggara haji nonkuota. Sebab, permasalahan yang menimpa jemaah ilegal tersebut selalu berimbas pada pemerintah, seperti di bidang pelayanan akomodasi, transportasi, imigrasi, kesehatan, kematian, dan sebagainya.

Hal itu dikemukakan Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali, di Jakarta, kemarin. "Apa yang dilakukan penyelenggara haji non kuota lebih banyak dampak negatifnya bagi jemaah. Biasanya yang

akan menanggung adalah pemerintah," ujarnya seraya menyebutkan penyelenggaraan haji reguler dan khusus tahun ini, berjalan baik, meski ada kekurangannya.

Hal sama dikemukakan Kepala Puspinmas Kemenag Masyhuri AM. Menurut dia, Kemenag selalu melakukan pendekatan pada Kerajaan Arab Saudi untuk menekan jumlah jemaah haji non kuota.

"Karena, peristiwa apa yang menimpa jemaah haji non kuota tetap berbias kepada pemerintah, sebagai pelaksana penyelenggaraan haji. Mengingat, mereka juga adalah warga negara Indonesia. Terlebih, bila penyelenggara yang memberangkatkan mereka tidak bertanggung jawab. Lagi-lagi pemerintah yang kena getahnya," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Abdul Ghofur Djawahir, mengatakan, Kemenag tak dapat berbuat banyak membendung keberangkatan jamaah non kuota. Menurut dia, tahun ini jumlah jemaah yang tidak mengikuti jalur pemerintah itu mencapai 3.700 orang.

Ghofur yang juga Ketua PPIH Pusat, menuturkan, Kemenag tak punya daya menekan angka mereka karena prosesi haji tak dilakukan di wilayah hukum Indonesia. "Kita tidak bisa mencampuri urusan pemerintah Arab Saudi. Karena, mereka tetap memberikan izin bagi setiap muslim menunaikan ibadah haji," ujarnya.

Pemulangan

Sementara itu, kloter pertama jemaah haji asal Jakarta (JKG) tiba di Terminal Haji Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, dengan pesawat Garuda nomor penerbangan 7401, Senin (22/11).

Jemaah haji tiba pukul 09.40 WIB setelah mengalami penundaan selama sekitar lima jam. Mereka semula dijadwalkan sampai di Tanah Air pukul 04.30 WIB, lalu dikabarkan diundur menjadi pukul 07.00 WIB, kemudian ditunda lagi pukul 10.30 WIB. Kepadatan penerbangan di Bandara King Abdul Aziz, Jedah, Arab Saudi, menyebabkan pemulangan jemaah haji Indonesia terlambat.

Di lain pihak, kepulangan jemaah haji kloter 1 Debarkasi Solo, Senin (22/11), terlambat hingga 7 jam. Seharusnya, kloter 1 asal Jepara tersebut, tiba di Bandara Adi Soemarmo Solo, pada pukul 08.45 WIB. Tetapi, terlambat dan baru tiba di Solo sekitar pukul 15.55 WIB.

Keterlambatan kedatangan jemaah haji kloter I Debarkasi Solo tersebut juga akan diikuti kloter 2 dan 3 yang rencananya juga akan tiba di Solo, kemarin (22/11). Untuk kloter 2 yang juga berasal dari Kabupaten Jepara, baru tiba di Solo pukul 18.00 WIB.

"Bahkan, untuk kloter 3 dari Kota Solo, akan mengalami keterlambatan hingga 10 jam. Seharusnya, kloter 3 tiba di Solo pukul 16.35 WIB. Tetapi, diperkirakan baru tiba di Solo pukul 03.00 Selasa (23/11) dini hari," ujar Humas PPIH Debarkasi Solo Akhmad Suaedi. (Yudhiarma/Endang Kusumastuti)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar disini aja